Info Sekilas Madrasah TBS Kudus
Info Sekilas Madrasah TBS Kudus.Madrasah Tasywiquttullab Salafiyah (TBS) Kudus terletak di kota Kudus. Lokasi madrasan TBS sendiri memang agak masuk ke dalam. Dengan letak sekolah dekat jalan, maka sangat mudah dijangkau dengan berbagai alat transportasi seperti angkutan, mobil, maupun sepeda motor.
Sejarah berdirinya madrasah TBS pada 7 Jumadil Akhirah 1347 H (tahun Alif) bertepatan dengan tanggal 24 Nopember 1928 M, pada masa penjajahan Belanda dan dua tahun setelah berdirinya Jam’iyyah Nahdlotul Ulama’ (NU), dengan nama: TASYWIQUTH THULLAB (TB) yang artinya “Gairah / Kecintaan yang amat sangat para siswa (terhadap ilmu pengetahuan)”.
Nama ini diambil dari nama Pondok Pesantren yang berlokasi di dukuh Balaitengahan desa Langgardalem, Kota, Kudus. Pondok tersebut dikelola oleh KH Noor Chudlrin dengan Lurah Pondok saat itu KH Chadziq.
Madrasah TBS termasuk tergolong madrasah besar di Kota Kudus. Dengan jumlah siwa-siswi mencapai ribuan. Untuk siswa bersekolah pada pagi hari hingga siang hari sedangkan untuk siswi bersekolah pada sore hari (banat).
Orang yang belum tahu sekolah TBS apabila melihat langsung di TKP, akan merasa kaget. Mengapa, sebaba dari sekian ribu murid, hanya laki-laki semua. Baik dari kalangan siswa maupun dari pihak dewan guru. Hal ini menjadi pemandangan aneh bagi yang baru pertama kali melihat sekolah ini.
Sekolah TBS bukan hanya mengajarkan pelajaran agama Islam saja, namun mengajarkan pula pelajaran umum seperti matematika, ipa, kimia, biologi, fisika, ekonomi, dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan antara dunia dan akhirat.
Dengan masukkan pelajaran umum tersebut, tetap yang jadi ciri khas madrasah TBS adalah ilmu agamanya. Ilmu pelajaran agama sudah melekat kuat dan tidak bisa diganti dengan ilmu yang lain. Sebab dalam benak masyarakat melekat bahwa TBS merupakan basis kiyai dan basis pelajaran agama Islam. Jadi mempertahankan ciri khas ilmu keagamaan hukumnya wajib.
Di madsarah TBS para pengajarnya terdiri dari para Kiyai, Ustadz, dan juga sarjana. Jadi sangat komplit sekali untuk perkembangan masa kini.
Mereka yang mondok, biasanya dari luar kota. Namun kadang banyak pula anak kudus yang mondok.
Di TBS disediakan asarama dan juga pondok. Namun jika anda ingin mondok pada pondok tertentu, banyak sekali pondok pesantren yang dekat dengan sekolah TBS. Seperti pondok TBS Balai Tengahan, Pondok Yanbu'ul Qur'an, Pondok KH. Arifin Fanani, Pondok KH. Ahmadi, dan lain-lain.
Sejarah berdirinya madrasah TBS pada 7 Jumadil Akhirah 1347 H (tahun Alif) bertepatan dengan tanggal 24 Nopember 1928 M, pada masa penjajahan Belanda dan dua tahun setelah berdirinya Jam’iyyah Nahdlotul Ulama’ (NU), dengan nama: TASYWIQUTH THULLAB (TB) yang artinya “Gairah / Kecintaan yang amat sangat para siswa (terhadap ilmu pengetahuan)”.
Nama ini diambil dari nama Pondok Pesantren yang berlokasi di dukuh Balaitengahan desa Langgardalem, Kota, Kudus. Pondok tersebut dikelola oleh KH Noor Chudlrin dengan Lurah Pondok saat itu KH Chadziq.
Madrasah TBS termasuk tergolong madrasah besar di Kota Kudus. Dengan jumlah siwa-siswi mencapai ribuan. Untuk siswa bersekolah pada pagi hari hingga siang hari sedangkan untuk siswi bersekolah pada sore hari (banat).
Orang yang belum tahu sekolah TBS apabila melihat langsung di TKP, akan merasa kaget. Mengapa, sebaba dari sekian ribu murid, hanya laki-laki semua. Baik dari kalangan siswa maupun dari pihak dewan guru. Hal ini menjadi pemandangan aneh bagi yang baru pertama kali melihat sekolah ini.
Sekolah TBS bukan hanya mengajarkan pelajaran agama Islam saja, namun mengajarkan pula pelajaran umum seperti matematika, ipa, kimia, biologi, fisika, ekonomi, dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan antara dunia dan akhirat.
Dengan masukkan pelajaran umum tersebut, tetap yang jadi ciri khas madrasah TBS adalah ilmu agamanya. Ilmu pelajaran agama sudah melekat kuat dan tidak bisa diganti dengan ilmu yang lain. Sebab dalam benak masyarakat melekat bahwa TBS merupakan basis kiyai dan basis pelajaran agama Islam. Jadi mempertahankan ciri khas ilmu keagamaan hukumnya wajib.
Di madsarah TBS para pengajarnya terdiri dari para Kiyai, Ustadz, dan juga sarjana. Jadi sangat komplit sekali untuk perkembangan masa kini.
Jenis Tingkatan Sekolah di TBS
Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Madrasah TBS juga punya pendidikan tingkat MI. Tingkatan ini adalah yang paling dasar. Para murid MI diberi pelajaran agama dan juga umum sesuai dengan tingkat dasar.Madsarah Persiapan Tsanawi (MPTS)
Jenjang MPTS masih di atas MI. Untuk mereka yang tidak lolos tes masuk sekolah tsaniwiyah (MTS) kadang harus menunggu satu tahun di MPTS dan baru bisa melanjutkan ke MTS.Madrasah Tsanawiyah (MTS)
Madrasah MTS merupakan jenjang setelah MI dan MPTS. Jadi jika ada anak MI dari TBS dan ingin melanjutkan MTS TBS, maka langsung bisa naik tidak perlu persiapan MPTS.Madrasah Persiapan Aliyah (MPA)
Madrasah persiapan aliyah sama dengan MPTS. Mereka yang tidak lolos tes MA, maka harus menunggu 1 tahun di MPA baru melanjutkan ke MA. Namun untuk yang dari MTS TBS dan ingin melanjutkan ke MA tidak perlu tes lagi.Madrasah Aliyah (MA)
Jenjang tertinggi sekolah di TBS adalah MA. Dulu jenjang MA dibagi menjadi dua, yakni Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) dan Madrasah Aliyah Umum (MAU). Namun yang sekarang, sudah tidak ada lagi MAK/MAU, namun pada jurusan saja.Pondok dan Asrama
Para murid di sekolah TBS bisanya jika tidak mondok ya nglaju (tidak mondok). Yang nglaju kebanyakan dari anak kudus sendiri. Jadi jika mau sekolah tidak terlalu kejauhan.Mereka yang mondok, biasanya dari luar kota. Namun kadang banyak pula anak kudus yang mondok.
Di TBS disediakan asarama dan juga pondok. Namun jika anda ingin mondok pada pondok tertentu, banyak sekali pondok pesantren yang dekat dengan sekolah TBS. Seperti pondok TBS Balai Tengahan, Pondok Yanbu'ul Qur'an, Pondok KH. Arifin Fanani, Pondok KH. Ahmadi, dan lain-lain.
0 Response to "Info Sekilas Madrasah TBS Kudus"
Posting Komentar